HEBOH! Netizen Berantem di Medsos, Bu Saeni Diminta Jangan Buka Facebook


 Bu Saeni sudah menerima bantuan Rp 172,8 juta dari netizen yang dipelopori netizen Dwika Putra melalui media sosial. Dari uang donasi itu, rencananya Bu Saeni akan menjalankan ibadah umroh bersama keluarga.

Namun persoalan ternyata tidak berhenti di situ, setelah donasi diterima Bu Saeni, netizen malah heboh berantem di media sosial. Loh, kenapa?
Salah satu surat kabar lokal harian Radar Banten memberitakan bahwa Bu Saeni ternyata tidak semiskin dan menderita yang dibayangkan publik. Laporan Radar Banten itu disebar netizen dan menjadi perbincangan hangat.
Seorang netizen pemilik akun @hidahidaan di Twitter memposting potongan artikel berita Radar Banten di mana disitu ditulis Bu Saeni memiliki tiga cabang usaha warteg dan mampu menguliahi anak-anaknya.
“Niat baik sih boleh2 aja. Tapi pake akal dong ah. Dasar netizen,” kata Hidan pemilik akun @hidahidaan.

Niat baik sih boleh2 aja. Tapi pake akal dong ah. Dasar netizen. pic.twitter.com/cS4vGdJLQY
— Hidan (@hidahidaan) June 16, 2016
“Bu Saeni ternyata punya 3 cabang warteg. Bukan tergolong warga miskin. Jd netizen yg nyumbang duit cm bergelar korban baper,” kata Hidan lagi.
“Perasaan manusia yg iba liat bu saeni wajar. Tp tetap akal pake lah. Crosscheck dulu. Cari gambaran utuh. Jgn ngandelin liputan menitan.
Netizen yg udah terlanjur nyumbang masa sih ga ada yg merasa “malu” ? Smcam blg “tau gitu gw sumbangin duit gw utk yg lebih layak” ujar Hidan.
Dari situlah bermunculan perang twit menjadi dua kubu besar antara mereka yang mendukung donasi bagi Bu Saeni sekaligus mengecam kekerasan Satpol PP, dan yang mendukung Satpol PP alih-alih mendukung Perda yang beralaku di Serang.
Netizen lain menganggap Bu Saeni hanya pencitraan demi mendapatkan belas kasih publik. Selain itu dikhawatirkan netizen menjadi berpikiran buruk dengan adanya donasi di media sosial.
“Yang jadi persoalan adalah jika masyarakat menilai fundrising seperti ini menjadi sia2. Lalu sebagian mereka kapok menyumbangkan hartanya.” kata pemiliki akun @irdun di Twitter.
“Saeni ketiban pulung…settingan upaya pencitraan, orang kaya berlagak pemulung…zaman sudah keblinger…ini negara kok makin gak jelas yah…hahahaaa,” ujar Hendra Fattah melalui akun Facebooknya, Jumat (17/6/2016).
Namun bukan berarti dukungan publik yang telah mengeluarkan donasinya menjadi mundur. Mereka tetap menyayangkan kabar Bu Saeni memiliki tiga warteg dibesar-besarkan, padahal bukan pada konteksnya.
“Kita sibuk memikirkan orang lain yang tidak puasa atau makan di warteg, sampai lupa bahwa menyebarkan informasi abal-abal yang merugikan orang lain –apalagi di bulan puasa– bukan termasuk cara menunggu maghrib yang diridhoi Tuhan dan mendatangkan amal saleh,” kata Dandhy Dwi Laksono netizen yang juga pegiat media.
“BURUH harian menuntut kenaikan upah, dibully karena ada yang punya motor bagus. Pemilik warung menangis karena dagangannya disita, dibully karena KATANYA punya banyak warung dan suaminya bandar judi.
Warga digusur karena tak punya pilihan tempat tinggal dan mengelola kamar petak, dibully sebagai pemukim ilegal dan juragan kontrakan. Pengusaha warteg punya rumah besar, disindir-sindir seolah orang lain tidak boleh makmur dari usaha yang halal. Anda sehat?,” tulis Dandhy lagi.
Dandhy juga mengkritik netizen yang dengan mudahnya menshare media yang dengan semena-mena menyebarkan berita dengan mengabaikan prinsip jurnalistik.

Sementara netizen lain juga heran melihat netizen malah meributkan persoalan Bu Saeni yang tidak prinsipil.
“Saya pikir hanya Jokowi, Prabowo, dan Ahok yang bisa bikin netizen Indonesia berantem. Ternyata, seorang penjual nasi di Pasar Induk Rau Kota Serang bernama Saeni juga bisa bikin netizen berantem…Oh, sungguh semarak.,” kata Fauzan Mukrim dalam Facebooknya.
“Sumbangan Netizen itu protes n perlawanan thd KEZALIMAN atas nama agama. Bu Saeni korban. Knp korban dipersoalkan?” ujar Akhmad Sahal.
“BU SAENI YANG BAIK. Dengan berita lain, Bu Saeni mungkin kian menderita. Ia harus meladeni wawancara, menyapa pembesar, mengatur investasi. Jangan buka akun facebook, Bu.” kata Hawe Setiawan.