Lawan pengaruh China, AS beri bantuan militer Rp 26 M ke Indonesia

Lawan pengaruh China, AS beri bantuan militer Rp 26 M ke Indonesia
Amerika Serikat dalam laporan yang dilansir the Diplomat, Minggu (10/4), menggelontorkan dana besar untuk peningkatan kapasitas militer negara-negara Asia Tenggara. Tujuan pemberian bantuan ini dalam rangka menghadang pengaruh Tiongkok di Laut China Selatan. Anggaran ini masuk dalam program bernama Kerja sama Keamanan Maritim Asia Tenggara (MSI).
Indonesia, dalam dokumen yang sudah disetujui Kongres AS ini, turut memperoleh bantuan senilai USD 2 juta (setara Rp 26,5 miliar) dari Pentagon. Kendati Indonesia bukanlah negara yang terlibat langsung dalam sengketa wilayah Laut China Selatan, namun AS merasa armada laut Indonesia dapat berperan besar menjadi penyeimbang kekuatan di kawasan.
Saat dikonfirmasi terpisah, Ash Carter selaku Menteri Pertahanan AS, membenarkan kucuran dana tersebut. "Kami ingin negara-negara mitra AS di kawasan Asia Tenggara menjadi lebih kuat dan mandiri dalam hal pertahanan. Untuk mencapai tujuan itu, kami harus lebih aktif memberi pendampingan dan peningkatan kapasitas keamanan maritim," ujarnya.
Malaysia, dalam posisi netral seperti Indonesia untuk urusan Laut China Selatan, menerima bantuan lebih besar mencapai USD 3 juta. Dua negara ini dianggap perlu memperoleh sokongan Negeri Paman Sam, karena wilayah laut masing-masing kerap dimasuki oleh nelayan asal Tiongkok secara ilegal.
Indonesia pada 20 Maret lalu berkonflik dengan China, lantaran kapal penjaga laut Tiongkok berusaha membebaskan paksa kapal nelayan mereka yang ditangkap dekat ZEE Natuna. Malaysia pun belum lama mengalami pencurian ikan skala massif, dengan masuknya 100 kapal Tiongkok dekat perairan Sabah.
Dari nominal bantuan yang diterima Indonesia atau Malaysia realisasinya ditekankan pada pengembangan sumber daya manusia. Wujudnya pelatihan teknis, latihan perang bersama, hingga pertukaran ahli.
Total uang yang dikucurkan dalam program MSI sepanjang tahun anggaran 2016 mencapai USD 49,7 juta. Porsi bantuan paling banyak diberikan AS kepada Filipina, mengingat Filipina adalah negara terdepan dalam konflik wilayah melawan Tiongkok. Filipina diperkirakan menerima bantuan USD 41 juta hanya untuk tahun ini saja, yang mengalir kepada Angkatan Laut Filipina, Penjaga Pantai, serta Kapal Pengawasan Perikanan Filipina.
MSI merupakan program dengan bentuk kucuran dana tahun jamak yang akan berjalan selama lima tahun ke depan. Diperkirakan seluruh anggaran yang digelontorkan mencapai USD 425 juta.