Melalui sebuah laman Kisah Rumah Tangga, seorang pria mengunggah kisah soal istrinya yang selalu saja mengeluh lelah setiap kali dia pulang kerja. Sementara istrinya itu hanya menjaga rumah dan tidak pandai mengurus dirinya sendiri hingga dia merasa geli.
Bukannya mendapat simpati, keluhannya di Facebook itu malah menuai kritik. Si suami dianggap terlalu egois memikirkan diri sendiri.
Dia mengatakan sudah capek-capek bawa motor, mengantuk dan hampir mengalami kecelakaan saat pulang kerja, tapi istrinya selalu mengeluh lelah.
Padahal dia menemukan berbagai jenis postingan status, foto-foto masakan, dan sebagainya di Facebook istrinya.
"Saya pusing memikirkan dia. Bila saya ajak pergi dia bilang tidak mau, nanti saya bilang kawin lagi baru dia marah-marah. Dia hanya jaga rumah dan tinggal dengan tiga anak, yang pertama berusia tiga tahun, yang kedua 2 tahun dan yang terakhir enam bulan," tulis pria itu di laman Kisah Rumah Tangga.
Apalagi jika malam tiba, dia merasa istrinya tak bisa melayaninya karena alasan sudah capek dan langsung tidur. Sementara pada pagi harinya, dia tidak menemukan sarapan sudah tersedia di meja.
Dia mengaku kadang-kadang merasa malas untuk pulang ke rumah. Terlebih jika melihat rumah berantakan dan istrinya bau bawang sementara anak-anaknya bau wangi.
"Istri saya seperti tidak bisa mengurus dirinya sendiri. Urus anak pandai tapi urus diri sendiri tak bisa. Saya sudah tidak tahu harus bilang apa."
Dia mengatakan istrinya punya rasa cemburu bukan main kuat hingga kadang-kadang sampai malas menanggapi perasaan istrinya itu.
"Tak tahu harus berbuat apa. Umur masih muda lagi, baru 26 tahun. Bagaimana saya masih menginginkannya? Dirinya tidak terurus, bukan senang, geli yang ada."
Keluhan pria tersebut menimbulkan kemarahan netizen yang menganggapnya sebagai lelaki yang tidak bertanggung jawab dan hanya mementingkan dirinya sendiri.
Seorang netizen bernama Syaifuddin Syaary menyarankan pria tersebut untuk menjadi ibu rumah tangga tiga hari saja. Mulai menyiapkan sarapan, mencuci baju, mengurus anak, menyiapkan makan siang, hingga bersih-bersih rumah.
Syaary menjamin pria tersebut pasti juga merasa lelah seperti istrinya.
"Hal paling penting yang ingin saya beritahu di sini adalah tanggung jawab tuan adalah melindungi istri, memberi kenyamanan pada istri dan anak-anak. Jangan buat istri macam pembantu. Apa yang istri tuan lakukan ini adalah untuk meringankan beban dan tanggung jawab tuan. Dan kalau tuan mampu, tuan bisa menggaji orang untuk membantu urusan istri melakukan pekerjaan rumah."
Pelajaran dari kisah ini adalah hargailah istri kita, terima kekurangan dan kelebihannya. Jika kekurangan itu dapat diubah, didiklah dia karena kita kepala keluarga yang diberi tanggung jawab menjaga amanah.